Selasa, 28 Agustus 2018

PENGUJIAN KADAR KARBOHIDRAT PADA IKAN SEGAR DAN PRODUK HASIL PERIKANAN


 Laporan praktikum ke-4
Kamis, 29 Maret 2018
PENGUJIAN KADAR KARBOHIDRAT PADA IKAN SEGAR DAN PRODUK HASIL PERIKANAN

Trisda Sela Mutiara
4443160022
4B
Kelompok 5

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
 

ABSTRAK

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Hasil yang didapat pada praktikum kali ini ialah pada ikan mas, ikan lele, serta ikan nila terdapat kandungan karbohidrat, namun hanya sedikit. Berbeda halnya dengan siomay, bakso ikan, dan bontot yang lebih banyak mengandung karbohidrat. Praktikum dilakukan pada hari Kamis, tanggal 23 Maret 2018 pukul 15.30-17.00 WIB, bertempat di Laboraturium Teknologi Hasil Perikanan (THP) Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan tujuan untuk menentukan kadar air pada ikan segar dan produk hasil perikanan.

Kata kunci: Ikan Mas, Karbohidrat, Uji Iodium


PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pangan kini tengah cukup maju, berbagai hasil perikanan terus diupayakan dan dikembangkan agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan manusia. Pangan tersebut salah satunya adalah hasil tangkapan yaitu ikan segar dan olahan dari ikan tersebut. Sangat penting untuk mengetahui jumlah karbohidrat pada suatu bahan pangan agar diketahui cara penangannya dengan tepat.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006).
Ikan mas merupakan salah satu ikan  yang sangat populer dan juga banyak disukai banyak masyarakat, ikan mas ini termasuk kedalam famili ikan nilai atau disebut cruypinidae. Ikan mas ini pertama kalinya berasal dari Asia Tenggara yang menyebar luas di berbagai daerah terutamanya Indonesia. Ikan mas ini memiliki warna yang sangat beragam dan juga bervariasi mulai dari warna merah, kekuningan, orange dan juga bahkan abu – abu kehitaman serta kombinasi. Selain, memiliki warna yang sangat bervariasi ikan mas ini memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang sangat tinggi sehingga tidak diherankan ikan mas ini banyak yang menyukainya dan juga dikenali banyak masyarakat.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian kadar karbohidrat pada ikan segar dan produk hasil perikanan, dengan tujuan untuk mengidentifikasi keberadaan karbohidrat secara kualitatif pada ikan segar dan produk hasil perikanan.

TINJAUAN PUSTAKA
Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan mas memiliki badan berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil), memiliki dua pasang sungut serta warna badan yang sangat beragam. Di Indonesia sendiri, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa bagian tertentu yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).
Klasifikasi Ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub- Filum      : Vertebrata
Kelas               : Osteichthyes
Ordo                : Cypriniformes
Famili              : Cyprinidae
Genus              : Cyprinus
Spesies            : Cyprinus carpio
Ikan mas ini memiliki bentuk badan yang memanjang dan juga sedikit pipih kebagian samping mulut yang terletak pada bagian ujung tengah atau di sebut terminal. Bagian mulut terdapat gigi kerongkongan dengan dua pasang yang terletak di bagian bibir atas. Memiliki sirip punggung ( dorsal ) yang memanjang dan juga terletak pada bagian permukaan tubuh. Bagian sirip tersebut ada terdapat operculum dan properkulum pada bagian sirip dada. Insang ikan mas terletak pada bagian depan, insang ikan terdiri dari 3 bagian yaitu tulang lengkung insang, tapis insang, dan juga lembaran daun insang. Selain itu, ikan mas ini tidak mempunyai lambung asli dan hanya menggunakan lambung palsu untuk penyimpanan makananan sementara.
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n  atau CnH2nOn (Wiratmaja 2011).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi 2006).
Karbohidrat sendiri terbagi atas dua macam kelompok berdasarkan susunan molekulnya yaitu karbohidrat sederhan dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang tersusun dari 1 (monosakarida) hingga 2 (disakarida) molekul, jenis daro karbohidrat sederhana adalah gula pasir, sirup, dan madu. Sedangkan karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang terbentuk oleh hampir 20.000 unit molekulmonosakarida, jenis dari karbohidrat kompleks adalah sumber bahan pokok seperti padi, umbi-umbian, jagung, dan gandum (Anwari 2007) dalam (Djakani 2013).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram.  Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan  karakteristik bahan makanan, misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.  Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden 1990).
Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak.  Tetapi sebagian  besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.  Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno 2004).
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit polihidroksi aldehida atau keton. Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida (Umar 2008).
Uji Iodium ini dilakukan untuk mengidentifikasi golongan karbohidrat yang termasuk polisakarida dan non polisakarida. Hasil pengamatan dikatakan positif jika hasil uji menunjukkan adanya perubahan warna menjadi warna biru. Uji Iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Reagent yang digunakan adalah larutan iodine yang merupakan I2 terlarut dalam potassium iodide. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru , amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat.
Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif akan menghilang. Dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali (Monruw 2010).
Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan kandungan yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test Molisch. Ketika ada beberapa larutan yang tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak, test ini bisa dilakukan untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksi dengan alphanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasi dengan alphanaftol untuk membentuk produk berwarna (Pranata 2004).
Iodium merupakann elemen yang sangat penting bagi tubuh manusia. Iodium sangat berperan dalam pembentukan hormon tiroid yang berfungsi untuk mengontrol laju metabolisme dasar dan reproduksi (Casey et al, 1995 dalam Hetzel et al, 1986 dalam Riyanto, 2004).  Fungsi iodium pada tubuh adalah sebagai komponen esnsial teroksin dan teroid. Teroksin dapat meningkatlan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga meningkatkan BMR (Basal Metabolic Rate). Dalam kelenjar teroid iodium betgabung dengan molekul tirosin membentuk teroksin dan triiodium. Selain itu, iodium diperlukan juga dalam proses reproduksi wanita yang sedang hamil (Winarno 1997) dalam Marzuqi 2015.
Uji molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat. Sehingga uji molisch ini sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi seyawa furfural yang tersubstitusi, seperti hidroksimetilfurfural. Dari data hasil pengamatan,  Penambahan H2SO4 dalam uji molisch ini bertujuan untuk kondensing agent dan pembentuk senyawa multifurfural. Semakin pekat warna ungu yang terbentuk maka semakin pendek rantai karbonnya. Warna ungu yang terbentuk pada ketiga sampel tersebut disebabkan oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4). (Prawirohartono dan Slamet 2004).

METODOLOGI
Praktikum kali ini tentang pengujian kadar karbohidrat pada ikan segar dan produk hasil perikanan ini dilakukan di laboratorium TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Perairan) Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pada hari Kamis, tanggal 23 Maret 2018 pukul 15.30 sampai 17.00 WIB.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu pisau, talenan, tabung reaksi, gelas ukur, hot plate dan timbangan analitik. Sedangkan untuk bahan yang digunakan yaitu akuades,larutan iodin, siomay, bontot, baso ikan, ikan nila, ikan mas, ikan lele.
Untuk prosedur kerjanya melalui beberapa tahap, yaitu untuk tahap awal kita melakukan preparasi sampel, selanjutnya setelah preparasi timbang masing-masing sampel sebanyak 5 gram, kemudian masukkan sampel ke dalam gelas ukur dan tambahkan akuades sebanyak 50 ml. Setelah itu, teteskan iodin sebanyak 5 tetes pada masing-masing sampel. Panaskan sampel pada hot plate dengan suhu 60oC dalam jangka waktu 5 menit. Kemudian dinginkan sampel selama 10  menit dan amati perubahan warnanya.
Preparasi Sampel
 
           
Timbang 5 gr Sampel
 
Masukkan ke dalam gelas ukur
 
Timbang Akuades 50 ml
 
Tetesi Iodine 5 tetes
 
Panaskan 60oC Selama 5 Menit
 
Dinginkan 10 Menit dan Amati Perubahan Warnanya
 
 

















Gambar 1. Diagram alir


HASIL DAN PEMBAHASAN
            Hasil dari praktikum Biokimia Hasil Perairan mengenai kadar karbohidrat pada bahan pangan dan ikan segar di peroleh data tabel sebagai berikut.
Kelompok
Sampel
Sebelum
Sesudah
1
2
3
4
5
6
Siomay
Bontot
Baso Ikan
Ikan Nila
Ikan Mas
Ikan Lele
Ungu
Ungu
Ungu
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Keruh
Putih Susu

            Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap ikan segar dan produk hasil pengolahan memiliki kadar karbohidrat yang berbeda-beda. Pada sampel setiap sampel menghasilkan warna akhir yang berbeda-beda. Menurut Winarno 2004 hasil pengamatan dikatakan positif jika hasil uji menunjukkan adanya perubahan warna menjadi warna biru, teori dimana prinsip dari uji iodium dapat membentuk ikatan kompleks yang berwarna biru. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat.
             Dari pengujian yang telah dilakukan oleh setiap kelompok hampir semua terdapat kandungan karbohidrat. Pada Siomay nampak adanya perubahan warna setelah diberikan perlakuan yang sebelumnya berwarna putih dan berubah menjadi ungu, hal tersebut yang menunjukan adanya kandungan karbohidrat. Pada sample bontot dan bakso ikan juga terdapat kandungan karbohidrat. Pada sampel siomay, bontot, dan bakso ikan terdapat kandungan karbohidrat karena pada sampel tersebut telah ditambahkan beberapa bahan seperti tepung terigu yang sangat dapat mempengaruhi kandungan karbohidrat didalamnya. Seperti yang kita ketahui, pada tepung terigu terdapat kandungan karbohidrat yang cukp tinggi. Dan pada sample ikan mas, lele dan nila juga terdapat kandungan karbohidrat tetapi sangat sedikit, karena setelah diberi perlakuan tidak megalami perubahan warna yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa Karbohidrat memiliki peranan dalam menentukan karakteristik bahan makanan, seperti rasa, warna, tekstur dan lain-lain (Hutomo et al, 2015). Sesuai dengan pernyataan Nurjanah dan Abdullah (2010) dalam Hutomo et al, 2015, kandungan karbohidrat pada ikan biasanya sangat sedikit yaitu berkisar antara 0,1-1 %. Menurut Winarno (2008) dalam Hutomo et al, 2015, karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti lignin dan selulosa.

KESIMPULAN DAN SARAN
            Dari hasil pengujian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram.  Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan  karakteristik bahan makanan, misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Hasil yang didapat pada praktikum kali ini ialah pada ikan mas, ikan lele, serta ikan nila terdapat kandungan karbohidrat, namun hanya sedikit. Berbeda halnya dengan siomay, bakso ikan, dan bontot yang lebih banyak mengandung karbohidrat.  
            Sebaiknya pada saat melakukan prakikum, praktikan lebih teliti lagi dalam meneteskan larutan karena hal tersebut dapat mempengaruhi pada hasil yang didapatkan. Praktikum lebih baik dilakukan dengan kondusif dan tidak gaduh, agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2005. Kimia Organik II. Malang: IPB Press

Casey, C.E., Smith, A., Zhang, P. , 1995, In Handbook of Milk Composition,          Academic Press, Boston.

Djakani, H, dkk, 2013. Gambaran kadar Gula Darah Puasa pada laki-laki Usia 40  59 Tahun. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (1): 71-75

Fessenden, Ralp J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Hetzel, B.S., Maberly, G.F., 1986, In Trace Elements in Human and Animal          Nutrition, Academik Press Boston.

Hutomo., H.D., Swastawati. F., Rianingsih. L. 2015. Pengaruh Konsentrasi Asap Cair Terhadap Kuaitas Dan             Kadar Kolestrol Belut (Monopterus albus)    Asap. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 4,  Nomor 1:7-14

Marzuqi. M. 2015. Pengaruh Kadar   Garam Karbohidrat Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan,   Efisiensi Pakan Dan Aktivitas Enzim Amilase Pada Ikan Bnadeng (Chanos chanos Forskal). [TESIS]. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Manruw. 2010. Pengantar Biokimia. Jakarta: UI Press

Nurjanah,Abdullah. 2010. Cerdas Memilih Ikan dan Mempersiapkan Olahannya. Bogor: IPB Press

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press

Pranata, C.F, 2004. Kimia dasar 2 : commoa Textbook. Malang: UM Press

Prawirohartono, Slamet. 2004. Uji Molish. Jakarta: Bumi aksara.

Riyanto. 2004. Optimasi Metode Penentuan Kandungan Iodium Dalam Garam      Dapur dengan Spektrofotometer UV-VIS. LOGIKA, Vol. 1, No. 2, ISSN: 1410-2315

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Bogor: Binacipta

Winarno, F.G. 1997. Kimia pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.   12-67

Winarno F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wiratmaja, I. G., dkk., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua dengan    Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma cattonii sebagai Bahan         Baku. Jurnal ilmiah teknik mesin. Vol. 5 (1): 75-84.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar