Jumat, 16 Maret 2018

PROSES PEGOLAHAN PEMINDANGAN



Proses Pengolahan Pemindangan
1.      Proses Persiapan
Langkah pertama yang dilakukan untuk proses pemindangan yaitu dengan mempersiapkan wadah yang akan digunakan serta tungku yang sudah dinyalakan apinya. Wadah yang digunakan pada proses pemindangan ini yaitu wadah yang berukuran besar dan bulat berbahan alumunium. Tungku yang digunakannya pun berasal dari tumpukan batu bata yang disusun membentuk persegi dan di bagian atas serta depannya diberi lubang guna untuk tempat api keluar serta tempat untuk memasukkan kayu bakar.
2.      Proses Penyiangan
Langkah selanjutnya yang dilakukan untuk proses pemindangan yaitu dengan membersihkan ikan yang akan dipindang terlebih dahulu, yaitu dengan cara membersihkan isi perut ikan dan juga membuang insangnya, lalu sisiknya pun di buang. Jika ikan telah di buang isi perut, insang, dan juga sisiknya kemudian ikan dicuci menggunakan air bersih sampai ikan benar benar bersih dan tidak ada lagi kotoran yang menempel pada tubuh ikan.
3.      Proses Penyusunan
Langkah yang dilakukan setelah proses peyiangan adalah proses penyusunan. Ikan yang telah disiangi dan bersih lalu disusun ke dalam wadah yang telah disiapkan. Namun, sebelum ikan dimasukkan ke dalam wadah, dimana sebelumnya pada bagian dasar diberi semacam penyangga dan seperempat wadahnya telah diisi air. Pada sisi wadah diberi daun pisang yang berfungsi sebagai pembatas antara ikan dan wadah agar ikan tidak menempel pada wadah sehingga menempel dan rusak. Lalu susun ikan secara teratur dalam wadah, setiap lapisan ikan diberi koran basah agar ikan tidak menempel satu sama lain. Setelah ikan tersusun penuh di dalam wadah, sebelum ditutup ikan ditaburi garam secukupnya yang berfungsi untuk memberikan rasa gurih pada ikan, menurunkan kadar cairan di dalam tubuh ikan dan mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk maupun organisme lain yang kemudian dilapisi menggunakan koran basah dan daun pisang, lalu tutup dan di atas penutup diberi pemberat. Alat penutup dapat dibuat dari bahan apa saja asalkan dapat berfungsi sebagai alat untuk mencegah pencemaran yang disebabkan oleh lalat atau mikroorganisme lain.
4.      Proses Perebusan
Setelah proses penyusunan kemudian rebus ikan lebih kurang selama 2 sampai 3 jam. Akan tetapi lama perebusan tidak dapat ditentukan secara pasti. Bila terlalu cepat, hasil poemindangan kurang sempurna, tetapi bila terlalu lama sering mengakibatkan tubuh ikan menjadi kering, hangus atau periuk menjadi pecah. Biasanya dapat mengetahui berapa lama waktu perebusan yang cukup berdasarkan bunyi air mendidih. Bila air mendidih masih berbunyi halus berarti perebusan belum selesai, tetapi bila terdengan bunyi air menggelegak berarti wadah pemindangan ikan harus segera diangkat.
5.      Penyimpanan
Ikan yang telah matang kemudian diangkat dari atas tungku lalu didiamkan sampai ikan dingin dan ikan siap untuk didagangkan di pasar-pasar tradisional.

Masalah :
1.      Sanitasi yang kurang diperhatikan seperti dapur yang becek karena bersatu dengan tempat pencucian ikan.
2.      Takaran garam yang dipakai tidak disesuaikan dengan banyaknya ikan di dalam wadah
3.      Pemakaian koran basah yang tintanya bisa saja membahayakan tubuh
Solusi:
1.      Sanitasi lebih diperhatikan lagi, yaitu dengan memisahkan tempat pencucian ikan dengan dapur agar dapur tidak becek dan kotor
2.      Sebaiknya sebelum ikan disusun d dalam wadah, ikan terlebih dahulu ditimbang agar takaran garam yang digunakan pun sesuai dengan berat ikan yang ada dalam wadah
3.      Sebaiknya hindari pemakaian koran karena ikan bisa terkontaminasi dengan tinta yang dapat membahayakan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar